Dunia Tanpa Senyummu

Malam ini saya membayangkan dunia tanpa senyummu.
Tak ada gairah, kaku dan renggang.
Seperti jari-jari tangan, seperti net raket bulu tangkis yang kehilangan genggaman.

Senyummu memeluk ingatanku erat untuk selalu mengingat wajahmu.
Wajahmu mengecup pelan debaran jantungku,
yang seringkali menerakan namamu.
Dan di setiap namamu ada kisah kita.

Di setiap kita ada ingatan, cinta dan masa depan.

Senyumanmu bukan kepura-puraan,
Bukan bahan basa basi,
Bukan kepalsuan.
Tiga hal yang dijadikan lebih penting bagi beberapa orang.

“Palsukan saja!”
“senyum itu sedekah loh”

Kau menunduk malu.
Tapi bukan malu-malu.

“Aku tak bisa hidup di dunia bahkan untuk sekedar satu senyuman saja harus dipalsukan”,

“cukup cintamu saja yang palsu. Rambutmu palsu, identitasmu palsu”.

“Tolong, jangan sampai senyummu pun ikut-ikut dipalsukan”

Sunshine