ATS The Label and CottonInk

Postingan kali ini agak berbeda. Sekarang, sesuai judulnya, saya mau bahas dua label clothing line yang recently jadi favoritku banget.

Kalau kalian kenal saya dan kita ketemu hampir tiap hari, pasti tau kalo saya sukaa sekali berpakaian yang rapi. Gaya fashionku di jaman kuliah dan sekarang jelas berbeda. Pas mahasiswa kan belum ada penghasilan sendiri, jadi beli pakaian bisa dihitung jari tiap tahunnya. Sekarang, alhamdulillah, diusahakan tiap bulan ada pakaian baru buat ke kantor. Atau mungkin juga pengaruh Instagram. Jadi saya suka juga pakaian, capture, upload trus tag beberapa label clothing.

Nah, baru-baru ini saya punya dua clothing line andalan yang pas coba browsing koleksinya, saya langsung jatuh cinta. Pertama, CottonInk dan kedua, ATS The Label.

Gambar pertama di atas itu koleksi baju ATS The Label. Dibawahnya adalah dari CottonInk.

Saya kurang begitu tau istilah fashion untuk menilai koleksi baju dari clothing line tertentu. Saya cuma tau apa yang saya rasakan saat melihat baju-baju mereka.

Mencari pakaian selalu lebih mudah dibanding mencari sepatu. Tapi bukan berarti gampang juga. Ada pakaian yang pas kita liat di gantungan toko baguuuus banget. Pas kita coba ternyata gak cocok. Apalagi kalo badan kita adalah badan spesial, yang ukurannya kalo bukan XS, XXL.

Tapi ya, saat saya menemukan ATS, saya langsung gak berenti "wiih wiiih keren" berkali-kali. "Ini baguuus, waaah ini lebih baguus, waah ini lucu, aneh, cuttingnya unusual. Warnanyaaaa ya ampuun,"

Begitulah ujaran-ujaran yang otomatis terlontar.

Begitu ketemu, saya purchased salah satu sale item nya. Saya gak perlu nunggu lama, paketnya sudah sampe di rumah dan saya juga surprised sama packagingnya yang menurutku rapi dan profesional. Fabric nya tidak mengecewakan. Pas saya coba pake, it fits perfectly.

Koleksi ATS The Label ini cocok buat wanita yang senang tampil fashionable dengan classic, elegant dan bold. Koleksi yang kuidam-idamkan sekarang adalah koleksinya dengan Laura Basuki.

ATS The Label offline store nya cuma ada di Jakarta. Di PIM, GI Seibu dan satunya di PIK. Bisa dibrowsing pasti ketemu.

Nah, sekarang CottonInk.
Clothing line satu ini cukup famous karena suka pake Raisa jadi partnernya. Berbeda dengan ATS yang fabricnya polyster, kalo CottonInk ini fabric nya cotton yang enak banget jatuh dan dipakenya.

Perbandingan harganya juga gak jauh beda. Koleksi-koleksi pakaian dan aksesoris nya lebih beragam. Pertama kali saya main ke webstorenya, saya hanya ingin membeli semuanya (I wish I could).

CottonInk lebih ke anak muda yang ceria, colorful dan playful. Cutting nya berani, main warnanya asik dan gak monoton. Saya seringkali surprised dan mikir kok bisa ya kepikiran bikin baju model begini?

Purchased pertamaku juga udah lama dan sekarang saya sedang mengidam-idamkan dress mustard nya.

Offline storenya cuma ada di Jakarta, daerah Kemang. Trus ada juga di Senayan kalo gak salah, bisa dicek online buat lebih detail.

Thankyou for reading! What's your favorite line?

Ri

Malaria

Di tahun ajaran ini, saya mengajar Science buat anak kelas 2 SD. Tadi, di pertemuan ke-11, topiknya Useful and Harmful Animals.

Di ruang kelas ada 26 siswa. Salah satu tantangan mengajar anak-anak adalah bagaimana menjaga agar fokus mereka tetap pada kita. Bukan pada hal-hal lain.

Jadi saya kadang membuat suara saya timbul tenggelam biar lebih dramatis, seperti saat saya bercerita tentang nyamuk betina yang menghisap darah.

Di perencanaan pengajaran, saya sudah merancang bahwa nanti saya akan jelaskan bahwa nyamuk itu bisa bawa penyakit. Penyakitnya seperti demam berdarah dan malaria. Kupikir mereka pasti bakalan tau dan ngerti betapa berbahayanya nyamuk saat telah mendengar saya menyebut dua penyakit itu.

Tiba saat saya menjelaskannya, "when female mosquitos bites us, she sucks our blood. When she sucks the blood of the person who has malaria, then the diseases will be transferred to our body…"

Kelas hening.

Mereka pasti telah paham.

Namun betapa terkejutnya saya saat Kimberly lalu bertanya, "what is malaria?"

Jadi kata "malaria" pun tak punya efek apapun pada mereka. Mereka belum pernah mendengarnya. 😭😭😭😭

Jadi akhirnya kujelaskan bahwa malaria adalah penyakit berbahaya yang kalau tidak dibawa ke dokter kita bisa mati. Bagaimana sebaiknya saya menjelaskannya, gejala malarianya saja saya tidak tau banyak. -.-

#TeacherLife

Ri