Cepat Pulang

Setiap malam setiap kali saya sendirian menunggumu, saya berharap satu kali kamu bisa menghentikan apapun yang kau kerjakan di kantor saat itu, mengecek jam dan segera berlari pulang ke rumah.

Bukannya saya melarangmu bekerja, hanya saja, rasanya lebih nyaman menikmati kehamilan yang semakin tua ini bersama seseorang yang sedekat denyut jantung.

Tapi kau tidak suka setiap kali kau sampai di rumah lantas kutanyakan, “kenapa lama sekali pulangnya?”

Ri

Tidak Semua

Kepada diri sendiri kukatakan, tidak semua perempuan bisa bahagia sepertimu, tertawa sepertimu, bersyukur sepertimu, punya suami yang baik sepertimu.

Tidak semua orang masih punya orangtua lengkap seperti dirimu, punya pekerjaan yang baik dan kau sukai sepertimu, makan apapun yang kau inginkan sepertimu, mendapat kesempatan mengakses bacaan yang bermutu sepertimu.

Tidak semua orang bisa rebahan di kasur sambil memikirkan hal ini sepertimu, merasa beruntung dan bersyukur berkali-kali lipat padahal saldo di rekeningnya hanya sisa puluhan ribu.

Tidak semua, jadi kau wajib bersyukur, wajib bersyukur dengan berbagi kebahagiaan yang kau rasakan.

Ri

Thankful Note

What an amazing year I had in 2019.

Dua Januari 2020. Memasuki awal tahun baru, saya ingin menulis betapa banyak sekali hal yang saya syukuri sepanjang tahun belakangan hingga hari ini.

Jakarta digempur genangan air setelah pada malam pergantian tahun hujan turun dengan derasnya dari sore hingga pagi esoknya tanpa jeda. Sungai dan kali meluap. Genangan air itu lalu makin tinggi dan masuk ke dalam rumah-rumah warga.

Syukur alhamdulillah kontrakan kami di Mampang aman. Ada banyak faktor penyebab yang mungkin menjadi alasan kenapa rumah kontrakan kami tidak kebanjiran. Pertama, saluran air atau selokan di sekitar Mampang bersih dan lancar. Kedua, landlord kami punya area resapan hujan yang cukup luas sehingga alih-alih tergenang, air hujan yang turun meresap kembali ke tanah.

Apapun itu, kami bersyukur sekali. Bukan apa-apa, informasi yang kami dapat dari grup whatsapp, banyak sekali teman-teman dekat kami yang rumahnya kebanjiran hingga membuat barang-barang mereka tergenang air. Bagaimana mereka bertahan dari kehilangan dan kemalangan itulah yang membuat kami semakin sadar diri.

Memasuki bulan keenam kehamilan, perut bawahku semakin berat dan tekanannya semakin terasa. Apa kabar kamu Nak, di dalam perut Mama? Sehat-sehat kah? Semoga Allah SWT terus melindungimu.

Saya bersyukur bisa melewati tahun pertama pernikahan dengan baik pula. Saya dan Lam memang seringkali punya selisih paham. Namun setiap kali terjadi, kami tau-tau berbaikan lagi, berpelukan lagi lalu kembali menertawakan diri masing-masing. Berada bersama Lam membuatku merasa nyaman, hangat dan terlindungi, kecuali saat-saat dia hanya memikirkan diri sendiri.

Februari besok saya akan menjadi mahasiswa program guru sekolah dasar selama tiga semester. Mudah-mudahan saya bisa belajar lebih banyak perihal menjadi guru SD.
Terimakasih Tuhan. Jadikanlah kami menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dan beristigfar. Tetapkanlah hati kami terus pada-Mu.
Ri