I read many books recently. And I think that it’s good to start to review some of them in here. I don’t know why, but I always love the books I got in bookstore.
Eleanor & Park
Eleanor & Park by Rainbow Rowell.
Di Indonesia, buku ini diterbitkan oleh Phoenix yang menurutku melakukan kesalahan di bagian cover buku. But overall, terjemahannya cukup bagus meskipun jika saya menemukan versi aslinya, I don’t mind to buy and read it again. Ceritanya indah. Bahkan untuk saya, yang sudah lama meninggalkan masa remaja dan masa SMA dan telah melewatkan saat-saat itu tanpa merasa jatuh cinta.
Eleanor itu gendut. Dia punya rambut keriting berwarna merah yang megar (di cover buku versi penerbit Phoenix, Eleanor digambarkan bertubuh seksi dan rambut coklat). Dia rendah diri karena dia sama sekali tidak cantik. Eleanor hidup bersama empat adiknya yang masih kecil. Ibunya menikah lagi dengan seorang laki-laki yang jahat bernama Richie. Mereka tinggal di sebuah rumah yang tak cukup layak disebut rumah. Eleanor benci segala hal dalam hidupnya kecuali satu, Park Sheridan.
Park itu keren dan mengagumkan. Dia suka baca komik, Watchmen, X Men dan Star Trek. Dia suka The Smiths. Dia keturunan Korea, yang membuat Eleanor di awal pertemuan menyebutnya anak Asia Bodoh.
Park tak pernah menyangka akan mencintai Eleanor. Eleanor pun tak pernah terpikir akan merasa begitu membutuhkan Park.
Hal itu terjadi saat Park, dengan enggan, memberikan Eleanor tempat duduk di sebelahnya, di dalam bus sekolah. Saat teman-teman Park lain mengejek Eleanor, “Merah Besar”.
Segalanya berubah karena reputasi Eleanor di sekolah tak sebagus reputasi Park. Semua suka Park, sedangkan Eleanor hanya berteman dengan sekumpulan orang-orang aneh yang menjadi korban bully.
Hal paling saya suka di buku ini adalah cara penulisnya menggambarkan setiap detail perasaan karakternya. Seperti saat pertama kalinya Park memegang tangan Eleanor di bus. Robert Rowell menulis seperti ini,
“PARK : Memegang tangan Eleanor terasa seperti memegang kupu-kupu. Atau denyut jantung. Seperti memegang sesuatu yang lengkap, dan benar-benar hidup.”
“ELEANOR : Bahkan jika dirinya pecah menjadi satu juta bagian yang berbeda, Eleanor masih bisa merasakan Park memegang tangannya. Dia masih bisa merasakan ibu jarinya menjelajahi telapak tangannya. Mungkin Park telah melumpuhkannya dengan sihir Ninja-nya, tongkat Vulcan-nya,, dan sekarang dia akan memangsanya”,
Jika kalian meminjam bukuku, kalian akan menemukan beberapa catatan kecil begitu kalian membuka cover bukunya. Saya menemukan banyak sekali kalimat yang begitu manis dan saya tak sanggup untuk tidak menuliskannya.
“Di mata Park hanya ada Eleanor”
“ Hanya ada ia seorang”, pikir Elanor
PARK: Dia bertanya-tanya, seberapa besar peluangnya untuk bisa bertemu dengan seseorang seperti itu. Seseorang yang bisa dicintai selamanya, seseorang yang juga akan mencintai kita selamanya? Dan apa yang akan kita lakukan jika orang tersebut dilahirkan di belahan bumi yang lain?
Have a nice reading!
Sunshine