The Magic of Love

Love is magic for some people. Love is something which can make people insane. The charm of love can make anyone suffer or died in happiness just by its spell.

Kemarin aku akhirnya nonton The Great Gatsby arahan Baz Luhrmann. Film kocak dengan bumbu drama yang memikat. Tragedi cinta dari New York.

Pas aku ceritain sinopsisnya ke Lida, dia bilang, ‘gak bisa move on ya?’. Aku bilang ‘iya, Gatsby gak bisa lupain Daisy. Padahal Daisy udah punya suami dan anak’.

Well, contoh kasus Gatsby inilah yang merupakan kasus cinta itu bikin kita gila. Insane. Crazy. Oon. Bodoh. The worse thing is, orang yang cinta mati itu gak sadar kalau dia itu sedang acting stupid. Mereka pikir mereka hanya membela cinta mereka. Seakan-akan mereka pahlawan cinta dan itu mulia.

*to be continued* *maaf, udah ngantuk*
Sunshine

The Almighty

Dear Mama,

Kemarin malam aku bingung banget soal visa. Mama nyaranin aku buat tahajjud dan sedekah. Aku lakuin semua. Dan voila! Gak berapa lama, kabar soal visa approve ku datang. Kata-kata Mama itu memang doa yang ampuh mustajab top markotop!

Mama tau kan aku sayang banget sama Mama? Tau juga kan aku rindu banget sama Bapak? You are two amazing guys living in my whole world. I love you with all my heart endlessly.

Mama, akhirnya Insya Allah, Ahad pagi aku akan berangkat ke China. For the first time in my life. After 2010 I went to USA, now 2013 I’m going to China and the trip was all free. I pay for nothing.

Ma, Allah itu beneran Maha Pengasih lagi Maha Penyayang banget. Aku sering banget nyesek kalau ingat-ingat karunia rejeki dari Allah yang melimpah buat aku. Nyesek, karena aku cuma hamba-Nya yang masih suka lalai.

Aku punya keluarga yang luarbiasa istimewa, aku punya teman-teman yang setia, aku punya tempat tinggal, aku punya kerjaan yang keren, aku bisa hidupin diriku dengan gaji yang cukup and His protection after all this time… Mungkin aku belum punya pendamping hidup, mungkin aku belum bisa main instagram, belum bisa punya iPod, dkk, which I want it really bad. Tapi, tetep saja aku rasanya seneng banget Ma.

Kemarin aku juga wawancara pengurus mesjid yang lalu tawarin aku liputan ke Pangkep dengan ongkos semuanya dia cover. Means, aku bisa pulang kampung tanpa ongkos sama sekali. Alhamdulillah banget kan, Ma?

Okay, I will keep you update.

Sunshine
xoxo

Friends are Family We Chose

Kadang, aku merasa banyak berhutang budi pada teman-teman dekatku, which is true. Kadang, aku abai. Kadang juga, aku merasa, di saat jauh dari keluarga, mereka lah keluargaku. Mereka menerima aku apa adanya. Bahkan sampai kemarahan, kesedihan, kecerewetan, bawel-bawelku, kecemasanku, cerita-cerita tidak pentingku dan kesombonganku. Semua diriku.

Mereka itu walaupun aku dengan semua buruknya sikap dan sifatku, tetap saja stay. Dan masih mau berteman denganku.

Mereka yang mengenal semua tentang aku. Dan mau kompromi dan memahami aku. Sepenuhnya. Walaupun kadang dengan pertengkaran kecil. Tapi mereka, ajaibnya, masih berada di sampingku. Mendengarku.

Sunshine

Shi gan (2006)

Shi gan

Film pertama karya Kim Ki Duk yang saya tonton berjudul 3 Iron (2004). Filmnya aneh, nyaris tanpa dialog. Setelah itu, saya menonton Samaritan Girl (2004) dan Spring Summer Winter Fall and Spring (2006). Ketiga film ini sama-sama aneh dan gila. Tapi, lebih anehnya lagi, saya tidak menganggap film ini tak layak tonton.

Termasuk Shi gan (2006) atau Time. Kim Ki Duk telah membuat 18 film dan ini adalah film keempat yang saya tonton. Kesannya masih sama, gila.

Time bercerita tentang seorang perempuan bernama Seh-hee yang paranoid tentang tubuhnya yang tak akan lagi memuaskan pacarnya, Ji-woo. Dia lantas mengubah wajahnya dengan operasi plastik lalu menghilang. Enam bulan kemudian, dia muncul kembali. Dia bertemu Ji-woo yang tak juga melupakannya. Tapi saat Ji-woo tahu bahwa perempuan itu adalah Seh-hee yang menghilang, Ji-woo malah pergi.

Kim Ki Duk menyajikan fakta tentang banyaknya perempuan bahkan laki-laki di Korea melakukan operasi plastik pada wajahnya. Which is not good. Sebenarnya, cinta itu tak serta merta datang hanya pada fisik semata. Cinta itu lahir pada kedekatan jiwa dan emosional yang tak ada sangkut pautnya dengan fisik. Di film ini, Seh-hee yang telah mengoperasi wajahnya, apakah dia lalu memperoleh cinta kekasihnya lagi? Apakah wajahnya yang baru membuat dia bahagia?

Is losing face losing self?

Sunshine

Haengbok (2007)

Happiness

Jadi film ini berjudul Happiness.
Saya menontonnya diantara pilihan full movie Korea yang bisa distreaming di Youtube.
Saya tidak tahu kenapa judulnya Happiness- Kebahagiaan. Karena filmnya sedih sekali. Soal cinta, patah hati dan kematian.

This movie is directed by Hur Jin-ho and starring by Hwang Jung-min and Im Soo-jung. Ceritanya tentang dua orang yang bertemu saat keduanya berada di pusat pemulihan penyakit.

Young-Soo (Hwang Jung-min) adalah playboy dari Seoul. Dia memutuskan untuk mengobati cirrhosis nya di sebuah desa dan meninggalkan gemerlapnya dunia malam. Disana dia bertemu dengan gadis yang sederhana dan manis bernama Eun-Hee (Im Soo-jung). Mereka akhirnya saling jatuh cinta dan tinggal bersama, saling mendukung untuk menyembuhkan.

Tak lama, kolega Young-Soo dari Seoul datang dan merayunya agar kembali ke Seoul. Young-Soo akhirnya tergoda dan meninggalkan Eun-Hee. Saat ia meninggalkan Eun-Hee, hidup Young-Soo malah semakin buruk.

Saya suka sekali akting Im Soo-jung. Kesederhanannya dan bagaimana dia memahami cara mengekspresikan cinta dan bahagia. Bagaimana tiba-tiba dia depresi begitu laki-laki yang begitu dicintainya memutuskan untuk meninggalkannya…

I have to say with no regret that I recommended this for you, all. It’s a beautiful movie to watch.

Sunshine

Hal-Hal yang Kusyukuri Hari Ini

Hal-hal yang Kusyukuri Hari Ini.

1. Interview Mas Ali Akbar, penulis buku Rezeki Itu Misteri, Mati itu Pasti. Ngobrol sama dia memberi saya banyak pelajaran soal apa yang penting dalam hidup ini.

2. Bisa menyaksikan tarian sufi. Itu loh, tarian yang cuma berputar kayak gasing. Penarinya laki-laki pake topi panjang dan kostum gamis rok yang melebar kalau lagi muter.

3. Dapat sendal cantiiiik sekali di Urban&Co. Saya sama Halimah akhirnya membeli sandal itu yang sedang diskon 50%. Halimah bilang, ‘gaji gak apa-apa dipake buat kita sendiri’ which is, itu hanya justifikasi terhadap sikap hedon dan konsumtif kami. But the sandal already stole my heart. :))

4. Dikasih buku gratis Mas Ali Akbar yang baru di launching hari ini berjudul yang sama tadi. Ada tanda tangannya juga spesial buat saya. Selama ini penulis yang baik seperti itu hanya Kak Aan Mansyur dan Pak Sapardi Djoko Damono.

5. Tiba di kosan dengan senyum karena kamar rapi tertata. Gak seperti kapal pecah.
6. Pulang dengan keadaan kenyang dan ada burger O.R. KFC sebagai jaga-jaga buat tengah malam.

7. Bisa shalat Magrib jamaah di Mesjid Kalibata City.

8. Pulang pergi gak dapat macet Jakarta.

Terimakasih ya Allah. Semoga saya bisa jadi hamba-Mu yang terus bersyukur. Tiada daya dan upaya melainkan dari-Mu.

Sunshine

Perfeksionis

Jika menyanyi, aku harus bernyanyi dengan baik. Karena Mama dari kecil mengajarkanku seperti itu. Bernyanyi harus bagus, sesuai lagu, tempo, irama. Maka, suaraku menjadi bagus. Entah kenapa bisa begitu.

Jika berpakaian, harus rapi dan bersih. Warna-warnanya harus seragam, jika berbeda boleh saja tapi harus tetap terlihat enak dipandang. Modelnya harus sesuai. Badan tak boleh gemuk. Harus ramping. Apalagi jika pendek, sama sekali harus menjaga badan. Kamu perempuan. Mama sering sekali berkata hal itu saat aku beranjak remaja. Kemudian, seperti inilah aku sekarang. Suka sekali berpakaian bagus-bagus. Suka sekali protes jika ada yang tidak berpakaian tidak sesuai. Dan sangat kagum pada perempuan yang pakaiannya cantik-cantik.

Di sekolah, harus ranking 1. Kalau lomba, harus juara 1. Ada hadiah yang menanti kalau dapat juara. Kalau tidak, yaa, tidak apa-apa. Tidak juga dapat apa-apa.

Mama banyak sekali memengaruhi hidupku. Mama melatihku dari kecil, tanpa kusadari menjadikan aku perfeksionis seperti ini. Aku dibisiki begitu banyak pikiran, ide dan pandangannya. Aku tiba-tiba menjadi proyeksi ideal dirinya.

Aku menjadi keras kepala. Aku membaca banyak buku. Aku selalu merasa tidak cukup pintar, tidak cukup hebat, tidak cukup baik. Jadi hamba-Nya pun belum cukup taat. Aku selalu berpikir demikian. Aku selalu keras pada diriku. Keras pada mimpi-mimpiku. Karena Mama mengajarkan hal itu padaku. Dan buku-buku mengajarkanku tentang mimpi.

Pekerjaanku sekarang, desk ku yang sekarang, aku syukuri. Sangat. Aku bisa banyak belajar agama. Belajar sambil bekerja dan jalan-jalan? Apalagi yang kurang? kata Clarita.

Laki-laki pertama yang masuk dalam hidupku tidak sempurna. Dia jauuh dari sempurna. Aku mencoba mengubahnya dan kami berpisah.

Akhirnya ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai harapanku.

Dan kadangkala, kita harus belajar menerima. Karena yang Sempurna itu cuma satu. Cuma Tuhan Allah Ta’ala.

Aku pun cuma bisa berusaha jadi yang terbaik buat Mama. Tapi semuanya kembali pada Allah. Aku percaya bahwa kadang, jika nasib mempermainkan kita dan kita sudah nyaris menyerah. Rencana Tuhan pasti lebih baik dibandingkan mimpi yang ingin kita raih.

Sunshine

Giabaha

Giabaha is bahagia is happiness.

Perempuan itu tak bisa tidur. Terus menerus memandangi handphonenya, berharap benda itu berdering. Harapan kosong. Jalanan sepi bagai mati. Malam sudah semakin larut. Perempuan itu tak bisa tidur kemudian beranjak duduk menghadap jendela, melihat kondisi jalanan gelap dari kamarnya.

Dia mendekatkan dan menempelkan dahinya di kaca jendela. Seakan-akan dengan melakukan hal itu rumah tetangganya bisa semakin dekat. Dia berpikir, semuanya begitu konstan. Tak ada yang bergerak. Rumah-rumah, pagar, tanaman, pohon, mobil, tak ada benda yang bergerak. Semua konstan. Tapi benarkah tak ada yang bergerak atau berubah?

Perempuan itu lalu berpikir lagi. Tentu saja ada. Semua tentu berubah karena waktu berjalan terus menerus. Ada yang berubah meskipun kelihatannya sesuatu tak bergerak. Apa itu? Tentu saja, waktu dan umur.

Kau bisa saja tak bergerak, tapi umurmu bakalan semakin tua dan berubah. Pohon bisa saja tak bergerak, tapi sel-sel klorofil dan kambiumnya mengalami regenarasi atau semacamnya karena waktu.

Waktu itu tajam, dan mengerikan. Tapi banyak yang tak sadar akan hal itu.

Makanya Allah berfirman dalam Surah Al Asr, Demi Waktu.
Kenapa Demi Waktu? Apa yang sangat spesial dan powerful dari waktu?

Waktu itu penyembuh yang baik.

Dan malam pun semakin turun, perempuan itu tersadar. Dia menjauhkan kepalanya dari kaca jendela kamarnya dan menemukan handphonenya tak juga berdering. Salahkah jika aku yang menderingkan teleponnya di ujung sana?

Perempuan itu memberanikan diri. Menekan angka-angka lalu mendengarkan nada panggil. Tak lama, suara lelaki yang paling dirindukannya selama ini, berwujud. Perempuan itu luarbiasa bahagia.
”Halo, apa kau sudah tidur?”, ujar perempuan itu.
”Ah, belum. Ada apa?”

Sunshine

Jujur

Dear myself,

Why don’t you want to be honest with yourself? Admit it, you’re still loved him. You want him. You don’t want anyone else beside you but him. Why is so difficult to tell the truth? Why do you always lying to yourself? Don’t you feel tired and despair?

Why do you always hiding something? Pretending. Don’t you know that you won’t get any luck by hurting someone else’s feeling? You’d cursed for sure!

Sunshine

Telepon

Saya jenis orang yang gampang terkejut. Terutama jika tiba-tiba keheningan yang lama terpecah oleh dering telepon yang memekakan telinga dan juga jantung.

Saya sering sekali terbangun di pagi hari karena dering telepon. Telepon dari siapa saja. Mama, Rahma, sampai telepon dari kantor. Saya bahkan pernah meminta Rahma menelepon pagi-pagi agar saya bisa terbangun.

Tadi malam misalnya, saat ruh ku sudah menjelajah entah di alam mana. Dering teleponku berbunyi. Suara Zooey Deschanel dengan themesong serial New Girl tiba-tiba membuat ruh ku kembali ke tubuh dan saya membuka mata. Saya spontan membaca si penelepon. Ah, ternyata Brainwave.

Bukan, bukan apa-apa. Dia cuma minta tolong untuk ditranslatekan video youtube yang durasinya sekitar semenit.

Saya menyanggupi. Bangkit, menyalakan laptop dan mulai mendengar, menulis, mendengar, menulis. Videonya dalam bahasa inggris amerika. I catched almost everything it said.

Saya mengirimi hasil translasi ke emailnya lagi.

Kemudian saya melanjutkan tidur. Tanpa satu telepon pun yang membangunkan esoknya.

Sunshine