Morning Routine

Berkali-kali pun saya berniat tidak bekerja lagi karena mau mengurus Eshan di rumah, berkali-kali pula rencana itu belum terjadi. Saya juga heran kenapa. Mungkin Allah SWT punya rencana lain dan saya tidak ingin bertanya-tanya begitu keras apa itu. Saya hanya mengikutinya.

Mungkin, hal terbaik dari memiliki pekerjaan, selain punya penghasilan sendiri, adalah memiliki rutinitas. Saya coba membayangkan apa yang akan saya lakukan setiap hari setiap pukul 5 subuh jika tidak harus bangun untuk solat subuh dan bersiap-siap untuk bekerja. Saya kemungkinan akan bangun siang, sesiang Eshan. Lalu itu sama sekali bukan kehidupan yang baik, menurutku, jika dijadikan sebuah kebiasaan.

Saya suka harus bangun subuh, solat, mandi, siap-siap berangkat kerja. Memiliki kebiasaan seperti itu lebih baik dibandingkan menuruti nafsu untuk terus tidur sampai siang karena tidak ada tuntutan pekerjaan.

Hal kedua terbaik adalah, saya bisa membuat suamiku juga bangun subuh dan menemaniku melakukan rutinitas pagi. Setelah saya mandi, saya akan membangunkannya untuk bersiap solat subuh bareng. Setelah itu kami akan berdua di dapur; dia mencuci piring, saya menyiapkan bekal untuk makan di tempat kerja dan sarapan seadanya.

Setelah saya siap berangkat, kadangkala, jika ada yang menjaga Eshan, suamiku akan mengantarku ke depan jalan besar, tempat angkot dan gojek punya tarif yang lebih murah. Dan begitulah setiap pagi.

Love,

Ri

The Pinewoods

Suami akhirnya melunasi hadiah ulangtahunnya padaku: Staycation.

Kami memilih Puncak sebagai tempat staycation. Pertama, saya belum pernah jalan-jalan kesana. Kedua, kita sekalian ingin mengajak Eshan ke Taman Safari Bogor. Maka jadilah kemarin kita mulai cerita ini.

Kami berangkat pukul 8 pagi dari Depok. Suami mengandalkan Google Maps to get there dan maps mengarahkan kami lewat jalan alternatif yang begitu menantang terjalnya (tidak akan lagi lewat jalan ini). Tiba di Taman Safari pukul sebelas siang. Kami antri melewati pos tiket (karena sudah membeli tiket online langsung di website), kami cuma memperlihatkan scan barcode pada petugas.

Lalu dimulailah safari. Konsep taman safari ini adalah kita mengunjungi hewan-hewan tanpa turun dari mobil. Kami bisa berhenti untuk memberi makan beberapa hewan atau sekedar mengambil foto dan video. Tapi tidak bisa lama, dan harus pintar lincah mengatur mobil ke kanan dan kiri karena hewan-hewannya kadang di kiri dan kadang juga ada di kanan. Sebelum tiba di Taman Safari, kami singgah membeli beberapa wortel jadi saat melihat hewan kami hanya bisa menawarkan mereka wortel.

Eshan kadang takut, kadang juga berani. Dia duduk di belakang dengan tantenya yang menemani dia memberi makan atau sekedar dadah-dadah ke kuda nil, rusa, jerapah atau gajah. He looked excited and so happy. Kita merekam banyak momen dalam foto dan video dirinya. Meskipun cuma di dalam mobil, tapi dia tetap senang.

Safari selesai pukul 3 sore karena kami juga menyempatkan ke Istana Panda. Letaknya jauh di atas gunung dan kita harus naik bus untuk kesana, no cars/ vehicles are allowed. Kami semua bersyukur bisa menyempatkan kesana karena the view was breathtaking. Benar-benar adem, green everywhere, mountains are around us dan bisa lihat Red Panda dan Giant Panda kami udah bahagia.

Karena harga makanan di resto Istana Panda tidak masuk budget (too expensive), kami akhirnya memutuskan mencari makan siang di jalan menuju penginapan. Saya menemukan resto The Lake House di Pesona Alam Resort dan alhamdulillah semua makan minumnya enak-enak, the view was beautiful with fresh air and it has great service.

Penginapan kami adalah sebuah lodge yang lumayan terpencil di sebuah jalan sempit. Namanya The Pinewood Lodge. Bangunan dan fasilitasnya sudah cukup tua dan if I may say, tidak terawat. Playgroundnya lengkap tapi sayang tidak rajin dibersihkan dan dibiarkan saja melumut, menghitam dan grown up pun sepertinya tidak membiarkan anak-anaknya main. Kamarnya juga biasa saja, tapi nyaman dan air panasnya berfungsi. Makanan di restorannya juga enak, breakfast buffet Indonesian food.

What I love the most adalah tempatnya punya taman bunga yang cantik sekali. Lalu di bagian belakangnya ada organic farm, kita bisa lihat sayur-sayuran ditanam disana dengan baik sekali. Eshan juga sempat lihat kambing-kambing dikasih makan. Lalu yang favorite place ku adalah lapangan yang cukup luas yang kalau sekitar jam setengah 7 pagi kita bisa lihat gunung dengan megahnya berdiri disana. Pohon-pohon pinus berdiri menjulang tinggi, membuat tempat itu terkesan so peaceful, ,serene, calm, dengan suara-suara burung yang indah this I can’t get when going back in Jakarta or Depok. I was fully recharged.

Sebelum check out, kami mengambil banyak foto dan video di taman bunga dan lapangan hijau berlatar gunung. This was the best birthday gift I had ever. Alhamdulillah.

Here’s a bonus picture from us, three. Taken by my sister who come along.

Getting Older Getting Wiser

Hello world,

I’m here and today I’m getting older. I’m 34 years old. and flash news is we are expecting another baby!

Alhamdulillah, life has been so well lately. But it’s not rainbow before we had through bad weather with stormy and dark skies. Last year, Covid attacked us very hard and I had to lose my second pregnancy (I had a miscarriage in 10th weeks). But 6 months after, we try to recover from wounds and pain and now thank God, we are still alive.

My husband gave me a birthday cake with quotes “Barakallah fii umrik, be a wise mom”. I don’t know what was the meaning, was that he’s hoping that I’m going to be a wise mother? or was he telling me that I’m a wise mother? He didn’t say. Eshan and I blew the candles and we tasted the cake together. Amel, my sister, is here in my house, she documented everything.

I don’t think husband bought me something as a present for my birthday this year. He seldom feels the need to buy me anything as a present. Sometimes I feel he doesn’t care for me because he lets me buy everything I want with my own money. He never bothers to ask “Do you want that bag? or “Do you want to buy me that dress or shoes?” and even when I have told him, “please buy me this or that, he doesn’t do it. I don’t know why. Is he going to be like this for the whole marriage until we’re old or is he going to change his mind someday? I don’t know.

That’s enough for today. I need to go home now from office. It takes 1.5-2 hours for me to arrive home. So, that’s all. Thanks for reading.

Love,

Riana